Minggu, 05 Februari 2012

Hari keempat di Yogyakarta ( 23 Januari 2012 )

Kereta berlaapis emas 18 karat
Hari keempat di Yogyakata kami meuju ke Keraton Yogyakarta, sebelum memasuki Keraton  kami terlebih dahulu menuju ke museum yang berada disekitar area keraton juga. Didalam museum tersebut terdpat peninggalan-peninggalan mulai dari Hamengkubuwono I sampai Hamengkubuwono VIII. Disana terdapat banyak sekali terpajang kereta yang sering di pakai Sultan Hamengkubuwono, mulai dari kereta perang sampai dengan kereta untuk acara-acara tertentu. Yang paling menarik perhatian saya adalah, pada salah satu kereta ada yang menggunakan sepuhan emas 18 karat. Konon kereta tersebut pernah dipakai Hamengkubuwono dan didalam kereta tersebut juga berada Nyai Roro Kidul. Didalam foto yang terpajang didinding museum, kalau dilihat sekilas gambar tersebut tidak menunjukkan kejanggalan, akan tetapi apabila dilihat dari jarak tertentu, foto tersebut memperlihatkan sesosok mahluk persis disamping Sultan Hamengkubuwono yang sedang berada didalam kereta, makhluk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Nyai Roro Kidul.

Lukisan 3 dimensi
Add caption
Memasuki area Keraton, kami disuguhi pertunjukan sinden dari pihak keraton. Dimana disana banay kpara turis sedang asyik menonton pertunjukan tersebut. Turis berasal dari berbagai macam Negara mulai dari rusia, korea, india dan lainnya. Mereka tampak menikmati pertunjukan sinden tersebut. Selesai menonton pertunjukan, kami beranajak untuk menyusuri tempat lainnya di keraton. Kami memasuki ruangan lukisan dimana disanan terdapat lukisan-lukisan wajah Sri Sultan Hamengkubuwono mulai dari yang pertama sampai dengan Sri Sultan Hamengkubuwono yang sekarang. Memasuki ruangan lukisan yang juga letaknya tidak jauh dari tempat itu. Kami disuguhi dengan lukisan 3 dimensi. Di lukisan tersebut, ada lukisan yang begitu tampak nyata. Bagaimana tidak, kita melihat dari arah manapun, seolah-olah mata dari lukisan tersebut mengikuti gerak langkah kita. Jadi tatapan mata dari lukisan tersebut selalu mengarah kekita. Ada juga yang arah mata kakinya yang mengikuti pandangan kita. Misalnya kita melihat dari arah kiri, maka arah kakinya juga kekiri. Sebaliknya jika kita melihat dari sebelah kanan, maka arah kakinya juga kearah kanan.
     
Pantai Parang Tritis
sambil makan jagung bakar
duduk lesehan
Selesai dari keraton, kami menuju ke pantai parang tritis, katanya bila kita ke Yogyakarta kalau tidak ke pantai parang tritis tidak afdol rasanya. Makanya kami menuju kesana walaupun Cuma sebentar saja. Perjalanan menuju kesana kira-kira kurang lebih satu ja lamanya menggunakan Bus. Dikatakan juga, mitos kalau mau kesana jangan memakai yang berwarna hijau, saya tidak tahu juga berita itu asalnya dating darimana.