Pukul 06:30 Am kami berangkat Dari Bandara Syamsudin Noor untuk menuju ke Yogyakarta. Perjalanan dari kota Banjarbaru menuju Kota Yogyakarta. Sekitar 1 jam 15 menit di perjalanan menggunakan pesawat terbang, kamipun tiba di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Tidak berapa lama di bandara kami langsung menuju ke tempat penginapan di daerah Dagen, kami menginap di Hotel Batik Indonesia. Dari Bandara menuju ketempat penginapan memakan waktu kurang lebih setengah jam lamanya.
Setelah melepas penat sebentar di penginapan. Kamipun langsung melangkah untuk pergi ke Malioboro, tidak perlu jauh-jauh untuk pergi ke Malioboro, karena letak tempat penginapan kami adalah disekitar Malioboro berada. Jl. Maliboro terbentang kurang lebih sekitar 2 Kilometer jauhnya. Disepanjang jalan tersbut berjejer toko-toko ataupun lapak-lapak para pedagang. Macam-macam dagangan tersedia disana.
|
Didepan Museum Vredeburg |
|
komputer layar sentuh di museum Vredeburg |
Pukul 10:27 Am kami sampai di sebuah museum yang terdapat tidak jauh dari kawasan Malioboro. Museum tersebut bernama Museum Vredeburg peninggalan zaman Belanda. Didalam museum tersebut banyak terdapat Diorama-diorama tentang perjuangan para pahlawan di Yogyakarta. Museum tersebut bisa dibilang sudah modern, karena sudah dilengkapi dengan komputer-komputer yang memberikan penjelasan tentang diorama yang yang terdapat disana. Komputer disana pun sudah menggunakan layar sentuh, jadi kalau kita ingin melihat penjelasan tentang diorama tinggal sentuh saja layar komputer tersebut maka akan tampil gambar-gambar lengkap dengan penjelasannya. Tampilannya pun dibuat sedemikian rupa sehingga enak di pandang mata. Dengan tampilan seperti buku dimana kita dapat melihat dengan cara membolak-balikkan halaman seperti buku asli.
Setelah puas melihat-lihat di Museum Vredeburg, kami pergi ke Taman Pintar dimana letaknya tidak jauh dari Museum Vredeburg berada. Taman Pintar adalah tempat yang sangat cocok untuk anak-anak. Dimana selain untuk tempat pembelajaran, disana juga terdapat arena bermain yang dirancang sedemikian rupa. Banyaknya permainan yang bisa dimainkan disana membuat anak-anak betah untuk bermain berlama-lama disana.
|
Didepan Bank Indonesia Yogyakarta |
|
Didepan Istana Presiden Yogyakarta |
Keluar dari Taman Pintar, kamipun menyusuri jalan untuk pulang kembali ke penginapan. Kami menyusuri jalan dimana terdapat bangunan-bangunan berarsitek zaman dahulu. Bisa dilihat pada foto, saya sedang berfoto dengan latar belakang Bank Indonesia yang gedungnya sendiri bergaya zaman dahulu. Mungkin saja gedung tersebut berasal dari peninggalan Belanda, namun saya tidak tahu persis apakah itu bangunan peninggalan Belanda ataukah gedung yang dibuat dengan mengadopsi gaya arsitek zaman dulu saja.
Kurang lebih sekitar 200 meter dari tempat Bank Indonesia berada, atau lebih tepatnya diseberang Museum Vredeburg terdapat Istana Presiden. Katanya sih Istana Presiden, namun saya tidak tau persis apakah itu benar atau tidak. Namun kalau dilihat memang tempat tersebut seperti Istana Presiden yang sesungguhnya. Dimana orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk kesana. Oleh karena tidak bisa masuk ketempat tersebut, maka saya hanya bisa berfoto diluar pagarnya saja.
|
Angkringan |
|
Nasi kucing & Kopi Joss |
Setelah perjalanan singkat disiang hari. Pada malam harinya kami kembali keluar penginapan untuk mencari makan. Berhubung kami ingin mencoba nasi kucing dan kopi joss yang terkenal disana. Kamipun pergi ke tempat Angkringan dimana disana terdapat tempat orang-orang yang berjualan nasi kucing dan kopi joss.
Selesai dari temapat Angkringan, kami melanjutkan perjalanan ke tempat pohon Beringin kembar. Dimana disana terdapat mitos, apabila mampu melewati di tengah-tengah antara pohon beringin tersebut berada, maka permintaan kita akan terkabul. Namun dengan catatan mata kita harus ditutup. Jadi kita harus menuju tempat tersebut dengan mata tertutup. Sebelumnya saya tidak percaya dengan mitos tersebut. Kalau baru melihat sepintas, untuk melewati pohon tersebut sangatlah mudah. Namun setelah dicoba ternyata sulit sekali. Yang membuat saya tidak mengerti, dimana pada saat saya mencoba untuk melewati pohon beringin tersebut saya selalu melenceng kearah kiri. Dan yang saya tidak habis pikir, dari lima kali percobaan dimana empat kali saya mencoba mengapa tempat yang saya tuju selalu disitu-situ saja. Padahal saya sudah mencoba serong kekanan serong kekiri untuk mencapai pohon tersebut. Namun kenapa sampainya pasti di tempat yang saya tuju pertama kali. Andaikan saja dari keempat percobaan tersebut arah yang dituju hasilnya berbeda-beda saya tidak akan bingung seperti ini.
Acara melewati pohon beringin kembar ini hanya diadakan pada malam hari saja. Tidak boleh pada siang hari. Entah mengapa saya juga tidak tahu persis. Pada malam hari disana seperti pasar malam saja. Dimana banyak orang-orang berkumpul disana utnuk sekedar bersantai-santai saja ataupun untuk mencoba-coba melewati pohon beringin kembar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar